Materi Kuliah Agama Islam
Curug Pitu
Link Sahabat
Salam Persaudaraan, Antara Ukhuwan dan Ashobiyah
Assalamu'alaikum wr. wb
Secara konsep, sangatlah mudah membedakan antara ukhuwah (persaudaraan) dan ashobiyah (fanatisme), namun dalam realisasinya sangatlah sulit untuk dipilah. Sering kita tidak sadar telah terjebak dalam shabiyah, yang mungkin selama ini dianggap sebagai ukhuwah. Hal ini perlu kajian ulang dan pemikiran yang jernih, untuk bisa menemukan hakekat ukhuwah islamiyah yang sesungguhnya.
Sebenarnya ukhuwah dikalangan kaum muslimin sudah cukup bisa dibanggakan. Hanya saja sangat disayangkan, ukhuwah ini hanya terjalin dalam skala lokal. Rasa saling berbagi, bersaudara hanya terjalin sesama kelompok, partai dan organisasi tertentu saja. Ukhuwah seperti inilah yang seharusnya dipangkas, karena ia sesungguhnya hanyalah ashabiyah. Karena ukhuwah yang sesungguhnya harus dipupuk adalahpersaudaraan lintas kelompok, partai dan organisasi..
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Selasa, 01 Desember 2009
Qurban: Istiqamah dalam ke-Tanpa Maknaan
Diposting oleh
_____________________________
di
00.13
0
komentar
Selasa, 24 November 2009
Mengukur Ketulusan Jama'ah Haji: Antara Haji dan Rekreasi
Kurang lebih 210 ribu warga negara Indonesia menunaikan ibadah haji. Sebagai jama'ah terbesar di dunia, tentu problem yang dihadapi makin komplek juga. Khusus problem motivasi, agaknya jadi problem serius. Hal ini terbukti, belum ada dampak yang signifikan terhadap problem-problem sosial, politik di indonesia pasca para jama'ah menunaikan ibadah haji. Semakin banyak alumni-alumni haji seharusnya Indonesia dapat terurus dengan baik, namun nyata tak berbekas. Pemberian gelar haji bagi alumni haji agaknya justru menjadi batu sandungan mereka tuk bergerak mengatasi problem-problem sosial. Mereka justru enggan bergaul dengan orang-orang ekonomi lemah, karena merasa derajatnya lebih tinggi dibanding yang belum haji. So yang belum haji, tata motivasi sebelum berangkat haji..
Diposting oleh
_____________________________
di
03.36
0
komentar
Minggu, 20 September 2009
Upaya Memaknai Pesan Moral Zakat
Setiap apa yang diperintahkan Allah SWT pasti terdapat pesan yang luar biasa besar, sekalipun terkadang terkesan remeh. Seperti halnya zakat fitri yang setiap muslim Indonesia hanya diwajibkan membayar kira-kira 2.5kg beras per tahunnya. Namun jika dicermati dengan seksama sebenarnya zakat fitri itu kewajiban sebagai simbul kepedulian terhadap sesama. Semangat zakat seharusnya adalah semangat kepedulian, sehingga zakat tidak akan terkubur setelah selesainya shalat idul fitri. Semangat kepedulian ini juga harus terus dibawa pasca seseorang membayarkan zakatnya. Andai semangat ini terus dibawa oleh kaum muslimin, niscaya para fakir miskin, yatim piatu dll akan merasa aman kapanpun dan dimanapun dia berada. Mereka tidak perlu perlu susah payah menengadahkan tangannya, tetapi kaum hartawan yang akan sibuk mencari untuk mengulurkan tangannya..
Diposting oleh
_____________________________
di
18.41
0
komentar
Selasa, 25 Agustus 2009
Menimbang kelayakan "Haramnya Mengemis"
Fenomena pengemis menjadi ladang pekerjaan telah banyak merebak di berbagai daerah. Tangoklah bagaimana anak-anak sampai orang dewasa yang setiap hari menengadahkan tangannya ke jalan, rumah, toko dll untuk mengais rejeki. Awalnya terasa wajar, karena seolah mereka memang sedang membutuhkan rejeki untuk sekedar mempertahankan hidupnya. Namun lama kelamaan banyak hal yang menyimpang dari perilaku para pengemis. Lihat, bagaimana para ibu mengeksploitasi anak-anaknya dijalanan, orang sehat berpura-pura sakit dengan melumuri kakinya dgn darah buatan, atau orang-orang tua yang di sebar ke berbagai daerah oleh sindikat tertentu. Hal ini tentu memilukan. Apalagi telah ditemukan fakta bahwa para sebagian pengemis bukanlah orang miskin. Perlu barangkali sejenak menengok salah satu hadits Nabi saw sebagai bahan pertimbangan istimbat hukum, tentang pengemi. Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda, “Barangsiapa meminta-minta kepada manusia sementara ia memiliki kemampuan maka ia datang pada hari kiamat dengan bekas cakaran atau garukan di wajahnya”. Ada yang bertanya, “Apakah batas kecukupan itu ya Rasulullah?” Belum berkata, “50 dirham atau emas yang seharga dengan itu.” [Shahih, Abu Dawud 1626, Tirmidzi 650, Nasa'I V/97, Ibnu Majah 1840, Ahmad I/388 & 441, Ad Darimi I/386]
Diposting oleh
_____________________________
di
17.13
0
komentar
Kamis, 23 Juli 2009
Ini Semua Tentang Alam
Alam itu punya sifat dasar indah, sejuk, nyaman, adem, seger, ramah. Hanya saja, dia bisa seketika merubah ujudnya menjadi mengerikan. Itu sangat tergantung bagaimana kita bergaul dengan alam. Angin itu sejuk, tapi bisa membuat remuk. Air itu menyegarkan, tapi kadang menghancurkan. Api itu hangat, tapi bisa juga menyengat. So tebarlah senyum kepada alam. Karena alam adalah sahabat. Dekatlah dengan alam, maka kau akan temukan kedamaian..
Diposting oleh
_____________________________
di
10.19
0
komentar
Minggu, 24 Mei 2009
Belajar Dari Cicak & Ayam
Banyak yang tidak percaya bahwa Allah telah menjamin seluruh kehidupan makhluknya. Sehingga banyak yang harus pontang-panting untuk mendapatkan harta mulai dari yang halal sampai yang haram demi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Harta telah menjadi tujuan, motivasi didalam setiap aktivitasnya karena takut tidak bisa hidup tanpa harta. Saudaraku..marilah kita belajar dari makhluk yang tidak berdaya seperti cicak dan ayam. Cicak tidak mampu terbang, sementara makanannya nyamuk bisa terbang. Ayam betina bertelur, setelah menetas ditinggal si jago, mereka tidak punya makanan simpanan, tempat tinggal untuk menghidupi sekian banyak anaknya dan kondisi seperti itu terus berulang. Tidakkah kalian berfikir, darimana mereka bisa hidup? Bagaimana mungkin cicak dan ayam bisa hidup kalau Allah tidak menjamin kehidupannnya..
Diposting oleh
_____________________________
di
23.19
1 komentar
Antara Kerja dan Dakwah
Membagi waktu antara bekerja dan dakwah amatlah sulit. Selain waktu yang sempit, terkadang waktu telah habis untuk bekerja tanpa ada jaminan hasil akan maksimal. Kepentingan dakwah hampir pasti terpinggirkan karena ada disisa-sisa tenaga pasca bekerja. Disinilah perlu ada kompromi yang tidak mengalahkan kedua kepentingan tersebut. Bekerja sambil berdakwah, atau berdakwah sambil bekerja. Ternyata kedua-duanya kurang tepat. Karena sesungguhnya kebutuhan yang dapat dihasilkan dari bekerja, mampu tercukupi oleh imbas dari kegiatan dakwah. Setidaknya itulah pengalaman kami & teman-teman selama roadshow menyebarkan pelatihan al-Qur'an 11 kota di DIY dan Jateng. Allah swt pun telah berjanji akan menolong siapa saja yang menolong agama Allah. So..berdakwahlah, tolonglah agama Allah, insya Allah kebutuhan duniamu akan dicukupkan oleh Allah...
Diposting oleh
_____________________________
di
22.47
0
komentar
Senin, 11 Mei 2009
Silaturrahmi Ke Kyai Syamsudin Ngawi, Penulis Metode Tarsana
Diposting oleh
_____________________________
di
21.02
1 komentar
Minggu, 03 Mei 2009
Belajar dari tukang parkir
Hari ahad, 3 mei 2009 saya datang ke gedung wanitatama. Sembari menunggu teman yang sedang mencari buku, tidak sengaja mata saya mencermati perilaku tukang parkir yang begitu tulus melayani orang-orang yang menitipkan mobil dan motornya. Tiba-tiba terdengar suara a' agym yang sedang memberikan tausiyah di gedung kuntari. Beliau mengatakan, lihat tukang parkir. Mereka tidak sombong ketika dia memiliki ratusan mobil dan motor, dan tidak pula merasa 'nelangsa' ketika banyak orang mengambilnya. Kenapa tukang parkir merasa tenang-tenang saja kehilangan mobil dan motor dihadapannya. Karena dia sadar bahwa semua apa yang dia miliki adalah titipan. Betul bgt bro kata a' agym. Itulah seharusnya sifat yang kita miliki, menganggap semua yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah saja. Tidak ada secuilpun barang yang kita miliki ini kecuali hanyalah titipan Allah kepada kita. Oleh karena itu, kita tidak boleh bangga dan sombong dengan apa yang kita miliki, dan kita gak boleh sedih jika apa yang kita miliki hilang begitu saja. Kembalikan semuanya kepada Allah. So belajarlah dari tukang parkir, yang sadar betul bahwa kemewahan yang ada dihadapannya hanya titipan saja..
Diposting oleh
_____________________________
di
19.26
0
komentar
Jumat, 10 April 2009
Pelajaran dari Bogor: Kreatif dan Punya Nilai Tambah
Pelajaran berharga yang kita dapat selama 3 hari berada di Bogor agar menjadi orang luar biasa. "Setiap aktifitas harus ada unsur kreatif dan nilai tambah". Kreatif adalah aktifitas yang keluar dari rutinitas. Cobalah anda berjalan ditempat yang tidak biasa orang berjalan disana, buatlah karya yang belum pernah ada, manfaatkanlah benda-benda yang dicampakkan orang, tersenyumlah saat orang menangis, larilah kencang saat orang berjalan, bangunlah saat orang tidur, bekerjalah saat orang istirahat. Dan yang tidak boleh lupa, beri nilai tambah dalam aktifitas anda. Menyelamlah sambil minum air, lakukan yang wajib perhatikan sunnah, Jabat tangannya dan berilah senyuman. Dan masih banyak contoh yang serupa. So berbuatlah sesuatu yang kreatif dan berilah nilai tambah didalamnya..
Diposting oleh
_____________________________
di
01.33
0
komentar
Sabtu, 28 Februari 2009
Fiqh Kepentingan
Diposting oleh
_____________________________
di
23.16
0
komentar
Rabu, 11 Februari 2009
Menyoal Fatwa Haram Rokok dan Golput !!! Jangan Terjebak Sisi Negatif Kontroversi
Diposting oleh
_____________________________
di
20.19
0
komentar
Sabtu, 07 Februari 2009
Ustadz Juga Manusia!!! ................................. Kader PKS Jambi Tertangkap Di Panti Pijat
Diposting oleh
_____________________________
di
19.56
0
komentar
Sabtu, 31 Januari 2009
Wahai Para Caleg, APA SIH MAU KAMU ?!!!!!.......... Jual Tampang & Manipulasi Amal Sholeh
Setiap hari saya wira-wiri di jalan raya. Hampir setiap hari saya lihat foto para artis, eh caleg maksudnya bertebaran dimana-mana. Dalam benak saya sering bertanya-tanya "apa sih maumu?". Pesta demokrasi di Indonesia telah berubah menjadi ajang untuk nampang para caleg layaknya para model. Yang lebih memilukan adalah mereka juga melakukan manipulasi amal sholeh. Lihat bagaimana mereka selalu mengumandangkan pembelaan terhadap rakyat kecil, padahal sebelum jadi caleg santai-santai aj melihat kemiskinan. Atau gambar para caleg yang cuman 1 x melakukan donor darah, sudah jadi slogan kepedulian dll. Wis emboh lah, ana-ana bae. Yah saya sih cuman berharap bahwa para caleg itu sadar bahwa menjadi wakil rakyat itu bukan permainan atau lahan mencari pekerjaan, tetapi benar-benar wujud kepedulian terhadap rakyat. Bagi pemilih, hati-hati ya. Jangan terjebak tampang dan mulut manis, tapi lihat betul aktivitas dia sebelum jadi caleg. So kamu akan menemukan, wakil rakyat yang sesungguhnya...
Diposting oleh
_____________________________
di
19.13
0
komentar