Selasa, 29 Oktober 2019

Kampung Pitu

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang banyak menawarkan objek-objek wisata unik dan menarik, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan Jawa yang bersifat mistis. Berbagai cerita mengenai hal-hal gaib di beberapa lokasi wisata Yogyakarta mungkin sudah sering didengar, misalnya kisah Nyi Roro Kidul di Parangtritis, kisah penghuni merapi, dan sebagainya. Namun, terdapat satu desa di daerah Gunung Kidul yang jarang terdengar namanya, yaitu Kampung Pitu. Padahal keunikan yang ditawarkan tidak kalah dengan keunikan di tempat-tempat lain. Yuk, disimak apa saja keunikan Kampung Pitu di Gunung Kidul!

Hingga saat ini, masyarakat yang tinggal di Kampung Pitu percaya bahwa desa mereka awalnya ditemukan oleh seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta. Dulu, saat Puncak Gunung Nglanggeran, tempat di mana Kampung Pitu berada dan belum dihuni oleh satu orang pun, seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta pergi ke sana dan menemukan sebuah pohon yang sangat langka bernama pohon Kinah Gadung Wulung. Di dalam pohon tersebut, ia menemukan sebuah keris yang memiliki kesaktian tinggi. Abdi dalem itu mengatakan bahwa siapapun yang berhasil menjaga keris pusaka itu dan membersihkan daerah di sekitarnya akan mendapat imbalan berupa tanah untuk anak keturunannya. Konon, hanya keturunan yang berhasil melaksanakan perintah abdi dalem yang mampu bertahan di Kampung Pitu.Kekuatan magis yang dipercaya diam di Kampung Pitu membuat banyak orang ‘sakti’ ingin tinggal di sana agar mereka dapat mengukur seberapa kuat mereka. Namun, tetap saja hanya ‘orang-orang pilihan alam’ yang dapat bertahan hingga saat ini di Kampung Pitu.



Rabu, 11 Oktober 2017

Baru on line kembali

Mohon maaf lama tidak online

Asslamu'alaikum

Senin, 09 Maret 2015

Halaqah PUTM 2015

Halaqah Nasional Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah diadakan selama dua hari 19-20 februari 2015 di gedung AR A Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hadir keynote speaker Prof. Dr. Sayamsul Anwar (Ketua Majlis Tarjih PP Muhammadiyah), Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi, MA (Pendidikan Kader Ulama Gontor), Dr. Adian Husaini, MA (DDII Jakarta). Selain ketiga keynote speaker tersebut, Halaqah Nasional ini hadir perwakilan dari BPH PUTM, PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Kab. Kudus dan para alumni sejak dari generasi awal sampai sekarang. Banyak pertanyaan dan masukan-masukan dari ketiga keynote speaker sebagai prototipe dari tempat pengkaderan ulama yang ada di Indonesia serta masukan dari para alumni PUTM. Seluruh masukan tersebut akan dirumuskan oleh tim perumus untuk merumuskan kurikulum Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah agar menjadi lebih baik.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com