Pasca mencuatnya fatwa MUI yang dianggap "kontroversial" tentang haramnya rokok (4 kriteria) dan golput, banyak muncul komentar-komentar mulai dari yang manis, sinis sampai yang sadis. Komentar tersebut bertebaran di televisi, radio, surat kabar bahkan sampai buletin-buletin di masjid. Suatu saat saya melihat debat yang seru layaknya petinju (saling serang) di TVone antara Ust. dari MMI dan Ust. dari MUI tentang kontroversi golput. Wo alah batinku, kok mau-maunya mereka diadu oleh TVone. Saya pribadi bangga terhadap MMI dan MUI, tapi kenapa mereka jadi saling serang layaknya petinju. Baru saja juga saya membaca salah satu buletin di Jogja, ia memproklamirkan diri sebagai gerbang penjaga aqidah. Luar biasa bangga saya terhadap buletin itu. Tapi setelah ada fatwa MUI ini, ada dibelakang rubriknya komentar-komentar tentang fatwa haramnya rokok dan golput. Ada yang bilang; MUI konyol, Sak enak udele dewe dll. Aduh tambah sedih saya lihat fenomena ini. Bisa jadi komentar mereka itu lebih KONYOL dari pada fatwa MUI yang mereka anggap konyol. So saya cuman mengajak teman-teman, jangan terjebak dengan fenomena kontroversi. Karena komentar-komentar yang jelek tersebut justru akan memberikan gambaran yang kurang baik terhadap pelakunya. Kata-kata yang baik, perilaku yang arif adalah cerminan pribadi yang mulia. Soo bersikaplah arif terhadap kontroversi..
Materi Kuliah Agama Islam
Curug Pitu
Link Sahabat
Salam Persaudaraan, Antara Ukhuwan dan Ashobiyah
Assalamu'alaikum wr. wb
Secara konsep, sangatlah mudah membedakan antara ukhuwah (persaudaraan) dan ashobiyah (fanatisme), namun dalam realisasinya sangatlah sulit untuk dipilah. Sering kita tidak sadar telah terjebak dalam shabiyah, yang mungkin selama ini dianggap sebagai ukhuwah. Hal ini perlu kajian ulang dan pemikiran yang jernih, untuk bisa menemukan hakekat ukhuwah islamiyah yang sesungguhnya.
Sebenarnya ukhuwah dikalangan kaum muslimin sudah cukup bisa dibanggakan. Hanya saja sangat disayangkan, ukhuwah ini hanya terjalin dalam skala lokal. Rasa saling berbagi, bersaudara hanya terjalin sesama kelompok, partai dan organisasi tertentu saja. Ukhuwah seperti inilah yang seharusnya dipangkas, karena ia sesungguhnya hanyalah ashabiyah. Karena ukhuwah yang sesungguhnya harus dipupuk adalahpersaudaraan lintas kelompok, partai dan organisasi..
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Rabu, 11 Februari 2009
Menyoal Fatwa Haram Rokok dan Golput !!! Jangan Terjebak Sisi Negatif Kontroversi
Diposting oleh _____________________________ di 20.19
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar