Metode TARSANA adalah cara mudah belajar membaca al-Qur'an dengan cepat. Sesuai dengan namanya TARSANA singkatan dari Tartil (sesuai tajwid), Sari' (Cepat), Nagham (lagu), metode ini dapat cepat dikuasai oleh para peserta dengan sistem 7 jam. Yang unik dari metode ini adalah buku panduan hanya 7 lembar dan metode menghafalnya dengan mengucapkan huruf dengan keras sambil diragukan. Alhamdulillah saya bersama bpk. Roziqin bisa sowan ke pak kyai untuk belajar bagaimana mengajarkan metode tarsana. Nuansa yang sungguh menakjubkan kita lihat, ketika kita dia ajak pak kyai melihat lokasi pelatihan.Tergambar dengan jelas bagaimana semangat para orang tua, dewasa dan anak-anak belajar membaca al-Qur'an, mereka berkumpul mengucapkan ayat-ayat al-Qur'an dengan suara yang keras. Sungguh ini pemanadangan yang menyejukkan. Terima kasih pak kyai atas sambutannya yang begitu hangat, mudah-mudahan kita bisa ikut mengembangkan metode TARSANA di Yogyakarta dan sekitarnya..
Materi Kuliah Agama Islam
Curug Pitu
Link Sahabat
Salam Persaudaraan, Antara Ukhuwan dan Ashobiyah
Assalamu'alaikum wr. wb
Secara konsep, sangatlah mudah membedakan antara ukhuwah (persaudaraan) dan ashobiyah (fanatisme), namun dalam realisasinya sangatlah sulit untuk dipilah. Sering kita tidak sadar telah terjebak dalam shabiyah, yang mungkin selama ini dianggap sebagai ukhuwah. Hal ini perlu kajian ulang dan pemikiran yang jernih, untuk bisa menemukan hakekat ukhuwah islamiyah yang sesungguhnya.
Sebenarnya ukhuwah dikalangan kaum muslimin sudah cukup bisa dibanggakan. Hanya saja sangat disayangkan, ukhuwah ini hanya terjalin dalam skala lokal. Rasa saling berbagi, bersaudara hanya terjalin sesama kelompok, partai dan organisasi tertentu saja. Ukhuwah seperti inilah yang seharusnya dipangkas, karena ia sesungguhnya hanyalah ashabiyah. Karena ukhuwah yang sesungguhnya harus dipupuk adalahpersaudaraan lintas kelompok, partai dan organisasi..
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Senin, 11 Mei 2009
Silaturrahmi Ke Kyai Syamsudin Ngawi, Penulis Metode Tarsana
Diposting oleh _____________________________ di 21.02
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Metode baca Qur-an begitu pesat berkembang (ada sekitar 70an lebih metode menurut data PUSDAI BANDUNG). Selaku Muslim, saya sangat bergembira dan berterimakasih kepada para pemrakarsa dan pengajarnya (walaupun belum seperti Imam Abu Hanifah yang memberi begitu banyak uang kepada seorang guru, gara-gara anak beliau diajari baca fatihah sampai bisa).
Islam masih membutuhkan banyak metode untuk memudahkan orang bisa berbahasa Arab (ini sudah lumayan berkembang), ushul fiqh, tahdzibul akhlak, dsb. Dan yang paling utama ... adalah metode termudah mengajarkan dan menyatukan kekuatan ummat yang berserak di berbagai hizb ini. Betul gak?
Posting Komentar