Sejak kemarin, kurang lebih 2 hari sy ikut rapat di Kaliurang bersama para "BOS", orang kaya maksudnya. Ada 1 kejadian menarik yang mengingatkan sy pada kejadian-kejadian serupa sebelumnya dan ditempat yang berbeda. Saat itu hujan lebat, sebuah mobil datang ke wisma dimana sy nginap. Setelah mengantarkan seorang "BOS", seorang sopir langsung bergegas pergi. Sang "BOS" berikutnya sempat bertanya kepada sy, kenapa sopir langsung pulang tanpa pamit? Lalu beliau masuk dan ngedumel dengan para BOS lainnya, "Emang sopir satu itu dah gak punya tatakrama"!!! Sejenak sy membenarkan komentar itu, karena ia pergi tanpa pamit. Tapi setelah sy berfikir lama, timbul pertanyaan "Siapa sesungguhnya yang tidak punya tata krama?". Sy tahu persis sopir tadi capek karena harus mondar-mandir menjemput para BOS untuk diantar ke Kaliurang. Dalam suasana hujan seperti itu, sudah otomatis akan membuat capek terasa berlipat. Dalam benak sy, memberikan beban yang berat kepada sopir, termasuk tidak mau memaklumi kesalahan kecil.. Itu sesungguhnya bentuk ketidak-tatakrama-an tersendiri! Tapi kenapa kesalahan kecil yang dilakukan sopir -yang sebenarnya biasa juga dilakukan BOS-, langsung dianggap melanggar tata krama. Sementara ketika pelakunya "BOS", seolah tidak ada persoalan. Saat itu sy semakin yakin, bahwa hukum tatakrama hanya berlaku untuk orang miskin, kaum rendahan seperti sopir, kuli, pembantu, pemulung, pelayan dll saja...
Banyak sebenarnya kejadian yang menguatkan hipotesa sy, seperti: Ketika seorang pembantu berkecap saat makan, dianggap tidak punya tatakrama. Sementara majikan kentut ditengah-tengah teman-temannya yang sedang makan justru dijadikan bahan tertawaan yang tidak ada habis-habisnya. Orang miskin bertamu malam-malam salah, tapi orang kaya bertamu malam-malam dianggap anugrah. Ketika kuli bicara tidak "boso kromo" dianggap "kemaki", tetapi ketika BOS "ngoko" tidak ada yang mau peduli. Dan masih banyak sejuta kejadian yang serupa. Akhirnya dengan lantang saya berani bicara "Tata Krama Hanya Milik Orang Kaya". Allahu a'lam
0 komentar:
Posting Komentar