Minggu, 24 Mei 2009

Belajar Dari Cicak & Ayam

Banyak yang tidak percaya bahwa Allah telah menjamin seluruh kehidupan makhluknya. Sehingga banyak yang harus pontang-panting untuk mendapatkan harta mulai dari yang halal sampai yang haram demi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Harta telah menjadi tujuan, motivasi didalam setiap aktivitasnya karena takut tidak bisa hidup tanpa harta. Saudaraku..marilah kita belajar dari makhluk yang tidak berdaya seperti cicak dan ayam. Cicak tidak mampu terbang, sementara makanannya nyamuk bisa terbang. Ayam betina bertelur, setelah menetas ditinggal si jago, mereka tidak punya makanan simpanan, tempat tinggal untuk menghidupi sekian banyak anaknya dan kondisi seperti itu terus berulang. Tidakkah kalian berfikir, darimana mereka bisa hidup? Bagaimana mungkin cicak dan ayam bisa hidup kalau Allah tidak menjamin kehidupannnya..

Antara Kerja dan Dakwah

Membagi waktu antara bekerja dan dakwah amatlah sulit. Selain waktu yang sempit, terkadang waktu telah habis untuk bekerja tanpa ada jaminan hasil akan maksimal. Kepentingan dakwah hampir pasti terpinggirkan karena ada disisa-sisa tenaga pasca bekerja. Disinilah perlu ada kompromi yang tidak mengalahkan kedua kepentingan tersebut. Bekerja sambil berdakwah, atau berdakwah sambil bekerja. Ternyata kedua-duanya kurang tepat. Karena sesungguhnya kebutuhan yang dapat dihasilkan dari bekerja, mampu tercukupi oleh imbas dari kegiatan dakwah. Setidaknya itulah pengalaman kami & teman-teman selama roadshow menyebarkan pelatihan al-Qur'an 11 kota di DIY dan Jateng. Allah swt pun telah berjanji akan menolong siapa saja yang menolong agama Allah. So..berdakwahlah, tolonglah agama Allah, insya Allah kebutuhan duniamu akan dicukupkan oleh Allah...

Senin, 11 Mei 2009

Silaturrahmi Ke Kyai Syamsudin Ngawi, Penulis Metode Tarsana

Metode TARSANA adalah cara mudah belajar membaca al-Qur'an dengan cepat. Sesuai dengan namanya TARSANA singkatan dari Tartil (sesuai tajwid), Sari' (Cepat), Nagham (lagu), metode ini dapat cepat dikuasai oleh para peserta dengan sistem 7 jam. Yang unik dari metode ini adalah buku panduan hanya 7 lembar dan metode menghafalnya dengan mengucapkan huruf dengan keras sambil diragukan. Alhamdulillah saya bersama bpk. Roziqin bisa sowan ke pak kyai untuk belajar bagaimana mengajarkan metode tarsana. Nuansa yang sungguh menakjubkan kita lihat, ketika kita dia ajak pak kyai melihat lokasi pelatihan.Tergambar dengan jelas bagaimana semangat para orang tua, dewasa dan anak-anak belajar membaca al-Qur'an, mereka berkumpul mengucapkan ayat-ayat al-Qur'an dengan suara yang keras. Sungguh ini pemanadangan yang menyejukkan. Terima kasih pak kyai atas sambutannya yang begitu hangat, mudah-mudahan kita bisa ikut mengembangkan metode TARSANA di Yogyakarta dan sekitarnya..

Minggu, 03 Mei 2009

Belajar dari tukang parkir

Hari ahad, 3 mei 2009 saya datang ke gedung wanitatama. Sembari menunggu teman yang sedang mencari buku, tidak sengaja mata saya mencermati perilaku tukang parkir yang begitu tulus melayani orang-orang yang menitipkan mobil dan motornya. Tiba-tiba terdengar suara a' agym yang sedang memberikan tausiyah di gedung kuntari. Beliau mengatakan, lihat tukang parkir. Mereka tidak sombong ketika dia memiliki ratusan mobil dan motor, dan tidak pula merasa 'nelangsa' ketika banyak orang mengambilnya. Kenapa tukang parkir merasa tenang-tenang saja kehilangan mobil dan motor dihadapannya. Karena dia sadar bahwa semua apa yang dia miliki adalah titipan. Betul bgt bro kata a' agym. Itulah seharusnya sifat yang kita miliki, menganggap semua yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah saja. Tidak ada secuilpun barang yang kita miliki ini kecuali hanyalah titipan Allah kepada kita. Oleh karena itu, kita tidak boleh bangga dan sombong dengan apa yang kita miliki, dan kita gak boleh sedih jika apa yang kita miliki hilang begitu saja. Kembalikan semuanya kepada Allah. So belajarlah dari tukang parkir, yang sadar betul bahwa kemewahan yang ada dihadapannya hanya titipan saja..

Template by : kendhin x-template.blogspot.com